Masyarakat Kota Batam merupakan
masyarakat heterogen yang terdiri dari beragam suku dan golongan.
Beberapa suku yang dominan adalah suku Melayu, Minang, Batak, Makassar,
Jawa, Flores, Tionghoa dan lain-lain. Dengan berpayungkan budaya
melayu dan menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika, Kota Batam menjadi
kondusif dalam menggerakan kegiatan ekonomi, sosial politik serta
budaya dalam masyarakat. Hingga Desember 2009, Batam telah berpenduduk
kurang lebih 988.555 jiwa dan memiliki laju pertumbuhan penduduk yang
sangat tinggi. Dalam kurun waktu tahun 2001 hingga tahun 2009 memiliki
angka pertumbuhan penduduk rata-rata hampir 10 persen pertahun.
Agama
Islam adalah agama mayoritas di Kota Batam. Mesjid Raya Batam yang terletak di tengah kota, berdekatan dengan alun-alun, kantor walikota dan kantor DPRD menjadi simbol masyarakat Batam yang agamis. Agama Kristen dan Katholik juga banyak dianut oleh masyarakat Batam, terutama yang berasal dari suku Batak dan Flores. Agama Buddha kebanyakan dianut oleh warga Tionghoa. Batam memiliki Vihara yang konon terbesar di Asia Tenggara, yaitu Vihara Duta Maitreya.
Bahasa
Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar sehari-hari. Bahasa daerah juga digunakan oleh para penduduk yang berasal dari daerah lain, seperti bahasa Minang, bahasa Batak, bahasa Jawa, bahasa Makassar, dan juga bahasa Tionghoa. Hal demikian terjadi karena Batam adalah tempat berbagai suku bangsa bertemu
Islam adalah agama mayoritas di Kota Batam. Mesjid Raya Batam yang terletak di tengah kota, berdekatan dengan alun-alun, kantor walikota dan kantor DPRD menjadi simbol masyarakat Batam yang agamis. Agama Kristen dan Katholik juga banyak dianut oleh masyarakat Batam, terutama yang berasal dari suku Batak dan Flores. Agama Buddha kebanyakan dianut oleh warga Tionghoa. Batam memiliki Vihara yang konon terbesar di Asia Tenggara, yaitu Vihara Duta Maitreya.
Bahasa
Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar sehari-hari. Bahasa daerah juga digunakan oleh para penduduk yang berasal dari daerah lain, seperti bahasa Minang, bahasa Batak, bahasa Jawa, bahasa Makassar, dan juga bahasa Tionghoa. Hal demikian terjadi karena Batam adalah tempat berbagai suku bangsa bertemu
sumber : wikipedia
No comments:
Post a Comment